PERILAKU KONSUMEN
BAB V
PEMBELAJARAN KONSUMEN
Kelompok 5
Nama :
-
Diky Mulyana Sanjaya
-
Ishma Hanna
-
Nurmala Julianti
-
Risha Octarina
-
Salman Faris Alkatiri
Kelas : 3EA13
UNIVERSITAS GUNADARMA
PEMBELAJARAN KONSUMEN
v PEMBELAJARAN KONSUMEN
Pembelajaran konsumen merupakan proses dimana para individu memperoleh
pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang mereka terapkan pada
perilaku yang berhubungan di waktu yang akan datang. Walaupun beberapa
pembelajaran disengaja, kebanyakan pembelajaran di peroleh secara kebetulan.
Unsur-unsur pokok yang meyumbang pada pemahaman terhadap pembelajaran adalah
motivasi, petunjuk, tanggapan, penguatan.
Sebuah proses dimana individu memperoleh pembelian dan
pengetahuan konsumsi dan pengalaman yang mereka berlaku untuk perilaku terkait
masa depan.
v Pentingnya
Konsumen Belajar Produk Sukses Baru
Mengapa produk ini gagal?Pasta gigi Listerine
Aspirin Ben-Gay
Oreo Fudgies Sedikit
Mengapa PocketPaks berhasil?
Kuncinya adalah pada titik dimana pemasar harus bisa memberikan edukasi terhadap produk yang di pasarkan.
v Pentingnya
Belajar
Pemasar harus mengajarkan konsumen:
Pemasar harus mengajarkan konsumen:
- Where to buy
Dimana peran
pemasar sangat dibutuhkan untuk mengajarkan konsumen tentang dimana mereka
harus membeli suatu produk.
-
How
to use
Dimana peran pemasar dibutuhkan untuk mengajarkan konsumen tentang
bagaimana mereka menggunakan produk yang dipasarkan sehingga mereka tertarik
untuk membelinya.
-
How
to maintain
Peran pemasar dimana konsumen diajarkan untuk bagaimana mereka
mempertahankan produk yang dipasarkan, dengan kata lain membuat konsumen yang
setia.
-
How
to dispose of products
v TEORI
BELAJAR
-
Teori Perilaku
Teori didasarkan pada premis bahwa pembelajaran
terjadi sebagai hasil dari tanggapan diamati terhadap rangsangan eksternal.
Juga dikenal sebagai teori respon stimulus.
Teori pembelajaran perilaku mengasumsikan bahwa pembelajaran
terjadi seseorang terhadap kejadian-kejadian diluar dirinya.
-
Teori kognitif
Sebuah teori pembelajaran berbasis pengolahan
informasi mental, sering dalam menanggapi pemecahan masalah.
Pendekatan teori ini menekankan kegiatan mental dalam
pembelajaran, yakni bagaimana informasi yang diterimaseseorang diproses dan
disimpan dalam memorinya dalam waktu yang relative lama. Pembelajaran terjadai
karena adanya empat unsure yang disebut dalam hamper dalam semua teori
pembelajaran.
v PROSES
PEMBELAJARAN
- Belajar
Intensional (Intentional learning)
Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar
incidental.
- Belajar
Insidental (Incidental learning)
Konsep ini bertentangan dengn anggapan bahwa belajar itu selalu
teraarah-bertujuan. Belajar disebut incidental bila tidak ada instruksi atau
petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan
diujikan kelak. Lawan dari belajar incidental adalah belajar intensional. Dari
salah satu penelitian ditemukan bahwa belajar incidental, jumlah frekuensi
materi belajar yang diperlihatkan tidak memegang peranan penting, prestasi
individu menurun dengan meningkatnya motivasi.
v ELEMEN DARI TEORI BELAJAR
· Motivasi : muncul karena adanya kebutuhan, Motivasi berakar pada kebutuhan
dan tujuan, jadi motivasi mendorong pembelajaran.
·
Isyarat (Cues) : bereaksi terhadap motivas, Cues adalah stimulus yang
mengarahkan motif. Cue mengarahkan dorongan kepada konsumen bila cue itu
konsisten dengan ekspektasi konsumen.jadi, pemasar perlu berhati-hati dalam
memberikan cue supaya tidak mengecewakan ekspektasi konsumen.
·
Respons : reaksi konsumen terhadap isyarat, Response adalah bagaimana
seseorang berperilaku sebagai reaksi dari dorongan atau cue. Respons tidak
terikat pada kebutuhan. Kebutuhan atau notif dapat menimbulkan berbagai macam
respons.
·
Pendorong (Reinforcement) : datang karena adanya isyarat atau stimulus, Reinforcement
meningkatkan kemungkinan suatu respons spesifik akan muncul dimasa yang akan
dating sebagai hasil dari cue atau stimulus tertentu.
v PERILAKU
TEORI BELAJAR
-
Classical Conditioning
Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik)
adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing,
dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara
berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang
diinginkan.Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya
sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan
seseorang dilihat dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa
yang paling sentral dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun
bicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru
akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu.
Sebuah teori perilaku belajar yang menurut stimulus dipasangkan
dengan stimulus lain yang memunculkan respon yang dikenal berfungsi untuk
menghasilkan respon yang sama ketika digunakan sendiri.
-
Instrumental Conditioning
Pengkondisian
Instrumental (Instrumental Conditioning) adalah suatu proses belajar yang
meliputi manipulasi akibat-akibat dari suatu respon dengan tujuan untuk
menaikan atau menurunkan probabilitas munculnya respon tersebut. Perosedur
pengkondisian instrumental dapat digunakan untuk meningkatkan kesempatan
munculnya respon yang diinginkan dan sebaliknya menurunkan kesempatan munculnya
respon yang tidak diinginkan.
Sebuah teori perilaku belajar
berdasarkan proses trial-and-error, dengan kebiasaan paksa sebagai hasil dari
pengalaman positif (reinforcement) yang dihasilkan dari tanggapan atau perilaku
tertentu.
-
Modeling or Observational Learning
Pembelajaran
observasional adalah pembelajaran yang terjadi melalui mengamati perilaku orang
lain.
·
Tahap-tahap
observation Learning
1. Attention (Perhatian)
Yaitu belajar sesuatu dengan observasi, pertama-tama pembelajar
harus memberikan perhatian kepada model yang akan ditiru, secara continues.
Contoh : Mengamati
tingkah laku teman yang sedang mengirim berita/tugas ke milis secara continue
2. Memory (Mengingat)
Yaitu pembelajar harus mengingat langkah-langkah yang dilakukan.
Contoh : Mengingat
langkah-langkah yang dilakukan oleh model pada saat mengirim berita/tugas ke
milis
3. Immitation (Meniru)
Yaitu pembelajar memiliki kemampuan untuk menguasai dan meniru
tindakan tersebut.
Contoh : Learner
merasa mampu melaksanakan / menirukan apa yang dilakukan oleh model bagaimana
cara mengirim berita/tugas ke milis.
4. Motivation (keputusan untuk mempratekkan/tidak)
Yaitu pembelajar mempunyai motivasi untuk melakukan tindakan
tersebut secara mandiri (mempraktekkan tindakan tersebut).
Contoh : Learner
bisa mempraktekkan untuk mengirim berita/tugas ke milis secara mandiri.
v Gambar
7.2 Classical Conditioning Menurut Ivan Pavlov
Berikut ini
adalah gambaran dari teori Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov.
Þ Contoh dari
Classical Conditioning yaitu pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam
kegiatan belajar mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan
memberi pujian terhadap murid-muridnya, sehingga para murid merasa terkesan
dengan sikap yang ditunjukkan gurunya.
v Gambar 7.2B Analogous Model of Classical Conditioning
Þ Berdasarkan
Hukum Respon by Analogy, hukum ini mengatakan bahwa individu dalam melakukan
respon pada situasi yang belum pernah dialami karena individu sesungguhnya
dapat menghubungkan situasi yang belum pernah dialami dengan situasi lama yang
pernah dialami sehingga terjadi transfer atau perpindahan unsur-unsur yang
telah dikenal ke situasi baru. Makin banyak unsur yang sama maka transfer akan
makin mudah.
v PEMBELAJARAN
ASOSIATIF KOGNITIF
Pembelajaran asosiatif adalah pembelajaran yang muncul ketika
sebuah hubungan dibuat untuk menghubungkan dua peristiwa. Pengkondisian klasik
dipandang sebagai pembelajaran asosiasi antara peristiwa yang memungkinkan
organisme untuk mengantisipasi dan mewakili lingkungannya. Dari sudut pandang
ini, pengkondisian klasik bukanlah tindakan refleksif, melainkan perolehan
pengetahuan baru.
Menurut teori Pavlon, konsumen dapat dipandang sebagai pencari
informasi yang menggunakan hubungan yang logis dan perpetual diantara berbagai
peristiwa, bersama-sama dengan persepsinya sendiri, untuk membentuk gambaran
yang canggih mengenai dunia.
v NENO-PAVLOVIAN
CONDITIONING
· Forward Conditioning (CS mendahului AS)
· Pairing
berulang CS dan US
· Sebuah CS dan
US yang Secara logis Milik Satu Sama Lain
· Sebuah CS
yang Novel dan Asing
· Sebuah AS
yang biologis atau simbolis Penting
Terdapat dua perbedaan pokok antara pengkondisian instrumental dan pengkondisian klasikal yaitu hasil dari respon dan identifikasi stimulus yang ada.
- Respon Yang Dikeluarkan vs Respon Yang Diperoleh
Dalam
pengkondisian instrumental tidak terdapat UCS yang memperoleh respon khusus,
karena respon-respon yang dipelajari dalam pengkondisian instrumental
dikeluarkan (emitted) dengan sukarela oleh subjek. Sedangkan pada pengkondisian
klasikal, subjek merespon dengan terpaksa karena adanya stimulus yang mengenai
dirinya.
- Identifikasi Stimulus
Pada
pengkondisian klasikal adalah adanya identifikasi hubungan antara CS-UCS atau
CS-CR. Tetapi pada pengkondisian instrumental tidak terlihat jelas adanya
identifikasi stimulus seperti pada pengkondisian klasikal. Pada
pengkondisian instrumental yang terutama adalah adanya identifikasi
hubungan antara respon dan penguatan.Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar