New Status
Assalamualaikum Selamat Datang di Blog ^RISHA OCTARINA^. Follow My Blog ^rishaocta.blogspot.com^. Follow My Twitter ^@ichaichaiii^. Follow My YM ^risha_octarina@yahoo.co.id^ Terimakasih Wassalamualaikum

Jumat, 13 Desember 2013

Pembelajaran Konsumen (Part 4)


PERILAKU KONSUMEN

BAB V
PEMBELAJARAN KONSUMEN


 
Kelompok 5
Nama :
     -         Diky Mulyana Sanjaya
     -         Ishma Hanna
     -         Nurmala Julianti
     -         Risha Octarina
     -         Salman Faris Alkatiri

Kelas : 3EA13

UNIVERSITAS GUNADARMA





PEMBELAJARAN KONSUMEN
v  PEMBELAJARAN KONSUMEN
Pembelajaran konsumen merupakan proses dimana para individu memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang mereka terapkan pada perilaku yang berhubungan di waktu yang akan datang. Walaupun beberapa pembelajaran disengaja, kebanyakan pembelajaran di peroleh secara kebetulan. Unsur-unsur pokok yang meyumbang pada pemahaman terhadap pembelajaran adalah motivasi, petunjuk, tanggapan, penguatan.
Sebuah proses dimana individu memperoleh pembelian dan pengetahuan konsumsi dan pengalaman yang mereka berlaku untuk perilaku terkait masa depan.




   v  Pentingnya Konsumen Belajar Produk Sukses Baru
Mengapa produk ini gagal?
Pasta gigi Listerine
Aspirin Ben-Gay
Oreo Fudgies Sedikit
Mengapa PocketPaks berhasil?


Kuncinya adalah pada titik dimana pemasar harus bisa memberikan edukasi terhadap produk yang di pasarkan. 

   v  Pentingnya Belajar
Pemasar harus mengajarkan konsumen:
      -          Where to buy
Dimana peran pemasar sangat dibutuhkan untuk mengajarkan konsumen tentang dimana mereka harus membeli suatu produk.
      -          How to use
Dimana peran pemasar dibutuhkan untuk mengajarkan konsumen tentang bagaimana mereka menggunakan produk yang dipasarkan sehingga mereka tertarik untuk membelinya.
      -          How to maintain
Peran pemasar dimana konsumen diajarkan untuk bagaimana mereka mempertahankan produk yang dipasarkan, dengan kata lain membuat konsumen yang setia.
      -          How to dispose of products

   v  TEORI BELAJAR
      -          Teori Perilaku
Teori didasarkan pada premis bahwa pembelajaran terjadi sebagai hasil dari tanggapan diamati terhadap rangsangan eksternal. Juga dikenal sebagai teori respon stimulus.
Teori pembelajaran perilaku mengasumsikan bahwa pembelajaran terjadi seseorang terhadap kejadian-kejadian diluar dirinya.
      -          Teori kognitif
Sebuah teori pembelajaran berbasis pengolahan informasi mental, sering dalam menanggapi pemecahan masalah.
Pendekatan teori ini menekankan kegiatan mental dalam pembelajaran, yakni bagaimana informasi yang diterimaseseorang diproses dan disimpan dalam memorinya dalam waktu yang relative lama. Pembelajaran terjadai karena adanya empat unsure yang disebut dalam hamper dalam semua teori pembelajaran.

   v  PROSES PEMBELAJARAN
      -          Belajar Intensional (Intentional learning)
Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar incidental.
      -          Belajar Insidental (Incidental learning)
Konsep ini bertentangan dengn anggapan bahwa belajar itu selalu teraarah-bertujuan. Belajar disebut incidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. Lawan dari belajar incidental adalah belajar intensional. Dari salah satu penelitian ditemukan bahwa belajar incidental, jumlah frekuensi materi belajar yang diperlihatkan tidak memegang peranan penting, prestasi individu menurun dengan meningkatnya motivasi.

   v  ELEMEN DARI TEORI BELAJAR
      ·         Motivasi : muncul karena adanya kebutuhan, Motivasi berakar pada kebutuhan dan tujuan, jadi motivasi mendorong pembelajaran.
     ·         Isyarat (Cues) : bereaksi terhadap motivas, Cues adalah stimulus yang mengarahkan motif. Cue mengarahkan dorongan kepada konsumen bila cue itu konsisten dengan ekspektasi konsumen.jadi, pemasar perlu berhati-hati dalam memberikan cue supaya tidak mengecewakan ekspektasi konsumen.
     ·         Respons : reaksi konsumen terhadap isyarat, Response adalah bagaimana seseorang berperilaku sebagai reaksi dari dorongan atau cue. Respons tidak terikat pada kebutuhan. Kebutuhan atau notif dapat menimbulkan berbagai macam respons.
   ·         Pendorong (Reinforcement) : datang karena adanya isyarat atau stimulus, Reinforcement meningkatkan kemungkinan suatu respons spesifik akan muncul dimasa yang akan dating sebagai hasil dari cue atau stimulus tertentu.

   v  PERILAKU TEORI BELAJAR
      -          Classical Conditioning
Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang paling sentral dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu.
Sebuah teori perilaku belajar yang menurut stimulus dipasangkan dengan stimulus lain yang memunculkan respon yang dikenal berfungsi untuk menghasilkan respon yang sama ketika digunakan sendiri.
      -          Instrumental Conditioning
Pengkondisian Instrumental (Instrumental Conditioning) adalah suatu proses belajar yang meliputi manipulasi akibat-akibat dari suatu respon dengan tujuan untuk menaikan atau menurunkan probabilitas munculnya respon tersebut. Perosedur pengkondisian instrumental dapat digunakan untuk meningkatkan kesempatan munculnya respon yang diinginkan dan sebaliknya menurunkan kesempatan munculnya respon yang tidak diinginkan.
Sebuah teori perilaku belajar berdasarkan proses trial-and-error, dengan kebiasaan paksa sebagai hasil dari pengalaman positif (reinforcement) yang dihasilkan dari tanggapan atau perilaku tertentu.
      -          Modeling or Observational Learning
        Pembelajaran observasional adalah pembelajaran yang terjadi melalui mengamati perilaku orang lain.
      ·         Tahap-tahap observation Learning
1. Attention (Perhatian)
Yaitu belajar sesuatu dengan observasi, pertama-tama pembelajar harus memberikan perhatian kepada model yang akan ditiru, secara continues.
Contoh : Mengamati tingkah laku teman yang sedang mengirim berita/tugas ke milis secara continue
     2. Memory (Mengingat)
Yaitu pembelajar harus mengingat langkah-langkah yang dilakukan.
Contoh : Mengingat langkah-langkah yang dilakukan oleh model pada saat mengirim berita/tugas ke milis
3. Immitation (Meniru)
Yaitu pembelajar memiliki kemampuan untuk menguasai dan meniru tindakan tersebut.
Contoh : Learner merasa mampu melaksanakan / menirukan apa yang dilakukan oleh model bagaimana cara mengirim berita/tugas ke milis.
4. Motivation (keputusan untuk mempratekkan/tidak)
Yaitu pembelajar mempunyai motivasi untuk melakukan tindakan tersebut secara mandiri (mempraktekkan tindakan tersebut).
Contoh : Learner bisa mempraktekkan untuk mengirim berita/tugas ke milis secara mandiri.


   v  Gambar 7.2 Classical Conditioning  Menurut Ivan Pavlov
Berikut ini adalah gambaran dari teori Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov.

 

   Þ Contoh dari Classical Conditioning yaitu pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan memberi pujian terhadap murid-muridnya, sehingga para murid merasa terkesan dengan sikap yang ditunjukkan gurunya.  
  
    v    Gambar 7.2B  Analogous Model of Classical Conditioning 



   Þ    Berdasarkan Hukum Respon by Analogy, hukum ini mengatakan bahwa individu dalam melakukan respon pada situasi yang belum pernah dialami karena individu sesungguhnya dapat menghubungkan situasi yang belum pernah dialami dengan situasi lama yang pernah dialami sehingga terjadi transfer atau perpindahan unsur-unsur yang telah dikenal ke situasi baru. Makin banyak unsur yang sama maka transfer akan makin mudah.

    v  PEMBELAJARAN ASOSIATIF KOGNITIF
Pembelajaran asosiatif adalah pembelajaran yang muncul ketika sebuah hubungan dibuat untuk menghubungkan dua peristiwa. Pengkondisian klasik dipandang sebagai pembelajaran asosiasi antara peristiwa yang memungkinkan organisme untuk mengantisipasi dan mewakili lingkungannya. Dari sudut pandang ini, pengkondisian klasik bukanlah tindakan refleksif, melainkan perolehan pengetahuan baru.
Menurut teori Pavlon, konsumen dapat dipandang sebagai pencari informasi yang menggunakan hubungan yang logis dan perpetual diantara berbagai peristiwa, bersama-sama dengan persepsinya sendiri, untuk membentuk gambaran yang canggih mengenai dunia.

   v  NENO-PAVLOVIAN CONDITIONING
      ·         Forward Conditioning (CS mendahului AS)
      ·         Pairing berulang CS dan US
      ·         Sebuah CS dan US yang Secara logis Milik Satu Sama Lain
      ·         Sebuah CS yang Novel dan Asing
      ·         Sebuah AS yang biologis atau simbolis Penting

Terdapat dua perbedaan pokok antara pengkondisian instrumental dan pengkondisian klasikal yaitu hasil dari respon dan identifikasi stimulus yang ada.
       -          Respon Yang Dikeluarkan vs Respon Yang Diperoleh
Dalam pengkondisian instrumental tidak terdapat UCS yang memperoleh respon khusus, karena respon-respon yang dipelajari dalam pengkondisian instrumental dikeluarkan (emitted) dengan sukarela oleh subjek. Sedangkan pada pengkondisian klasikal, subjek merespon dengan terpaksa karena adanya stimulus yang mengenai dirinya.
      -          Identifikasi Stimulus
Pada pengkondisian klasikal adalah adanya identifikasi hubungan antara CS-UCS atau CS-CR. Tetapi pada pengkondisian instrumental tidak terlihat jelas adanya identifikasi stimulus seperti pada pengkondisian klasikal. Pada pengkondisian  instrumental yang terutama adalah adanya identifikasi hubungan antara respon dan penguatan.

Sumber :
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar