Saat saat paling kubenci dimana saat aku rindu namun kau tak tau. Saat aku rindu namun kau tak peduli. Saat aku makin merindu namun kau acuh. Aku tak punya nyali untuk mengatakan bahwa aku rindu. Kapan kau bisa mengerti arti dari sebuah isyarat yang sering ku berikan walau itu tidak secara langsung. Isyarat itu terbalaskan tapi bukan untukku. Mengapa kau selalu menggoyahkan segala harapan yang selalu aku bayangkan? Apa arti dari sebuah penyesalan? Apa arti dari perjuangan? Aku melihat sebuah cahaya dan aku tau bahwa itu sebuah harapan. Dan ketika pagi datang ternyata aku terbangun dan hanya mimpi.
Apakah hanya ada di dunia dongeng saja keindahan itu berada? Apakah hanya di dunia mimpi saja kebahagiaan itu selalu muncul? Apakah aku salah jika aku selalu berharap?
Bangunkan aku jika kau sedang membuatku bahagia. Sadarkan aku jika kau sedang membuatku tertawa. Karna aku tak ingin ada topeng saat kau membuatku merasa paling bahagia. Karna aku tak ingin ada suatu kepalsuan yang membuatku tersenyum. Karna aku menginginkan itu semua. Dan aku tau bahwa semua itu tak mungkin. Sadarkan aku!!
Karna aku selalu merasa dekat denganmu di saat yang sunyi. Dan tak ada yang menyadarkanku bahwa sebenarnya kita jauh, sangat jauh.
Terkadang aku ingin memiliki cerita tentang kita seperti dalam dongeng. Itu indah! Dan itu menyakitkan!
Menyakitkan karna itu hanya sebuah dongeng. Hanya sebuah cerita yang di skenarionya aku sendiri yang merancang. Karna aku tak memiliki 1 yang indah dari dirimu untuk menutupi luka rinduku.
Seringkali aku memikirkan, mau sampai kapan aku terus mengahantui diriku sendiri dengan perasaan yang tak pasti. Aku punya hati, dan aku memiliki sisi lemahku di saat dia yang aku rindukan merindukan bunganya.
Haruskan aku terus berpegang perasaan rinduku tanpa ada balasan rindu dari sosok itu?
Apakah perlu aku tinggalkan semua perasaan rinduku dan meninggalkan semua cerita yang sudah ku susun sendiri? Sendiri? Ah akupun menyusun sendiri, untuk apa aku terus menerus menyusun cerita KITA.
Ya, aku selalu menganggap aku dan kamu itu "KITA".
Aku benci di saat aku sedang rindu dengan dia yang merindukan sosok lain. Apa benar benar harus aku sudahi? Tapi aku tak rela untuk menghapus cerita yang sudah ku susun walaupun itu hanya satu sisi, hanya aku. Aku rindu namun tak di rindukan. Tak apa. Karna dia yang aku rindukan hanya bisa aku ungkapkan diam diam dan aku tulis. Entah apakah dia menyadari atau tidak. Entah apakah dia merasa atau tidak. Yang jelas aku tau bahwa aku RINDU!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar