Dalam diam aku melihat timeline dalam akun twitterku yang berisi sebuah kalimat kalimat yang sedikit menyakitkan. Dan aku membacanya. Semakin penasaran akhirnya aku membuka timeline dia yang ku suka, bahkan aku sayang. Selalu menyakitkan ketika aku melihatnya. Dia yang aku sayang dengan asiknya saling balas membalas tweetnya dengan yang lain.
Tentunya dia tak tau bahwa aku hampir setiap hari memerhatikan timelinenya. Dan tentu saja dia tak tau apa yang sebenarnya aku rasakan terhadapnya. Ya, rasa sayngku yang diam diam memang sangat menyakitkan dan cukup menyulitkanku untuk mendapatkan perhatiannya. Sering kali aku memberanikan diri untuk memulai sebuah perbincangan walaupun singkat.
Cintaku yang diam diam sangat membantuku mengajari apa itu sabar, apa itu keikhlasan, apa itu ketulusan.
Mungkin aku belum berhak memilikinya sekarang. Mungkin Tuhan memiliki rencana dan memiliki orang lain untuk menjagaku nantinya. Mungkin Tuhan masih merahasiakan semuanya dariku.
Tapi dia, dia yang telah mengajariku apa itu cinta. Dengan caraku yang diam diam, dia mampu membuatku mengerti apa arti dari sebuah pengorbanan, keberanian, dan ketegaran. Memang menyakitkan, tapi itu indah.
Indahnya caraku untuk menyayangimu dalam diam. Indahnya caraku untuk membisikanmu dalam doa. Dan aku tau, keindahan bisa ada karna kita yang membuatnya. Kesukaranpun akan ada karna kita yang membuatnya. Kita memilih, apa yang kita pilih.
Aku hanya diam dan tetap berdoa kepada-Nya agar aku selalu di berikan yang terbaik. Jika dialah yang terbaik, semua akan kembali. Bukankah sejauh apapun seseorang yang kita sayangi, jika jodoh akan di dekatkan juga?
Bukankah pelangi akan muncul seusai hujan turun?
Bukankah kebahagian akan bersama kita jika kesedihan yang kita hadapi kita terima dengan ikhlas dan lapang dada?
Menunggu memang lelah, tapi semua akan terbayar dengan usaha jika kita tulus mencintainya.
Aku.. Aku yang selalu menunggunya dan akan tetap selalu menunggunya.
Buah Karya: Risha Octarina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar