New Status
Assalamualaikum Selamat Datang di Blog ^RISHA OCTARINA^. Follow My Blog ^rishaocta.blogspot.com^. Follow My Twitter ^@ichaichaiii^. Follow My YM ^risha_octarina@yahoo.co.id^ Terimakasih Wassalamualaikum

Senin, 14 November 2011

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Tema : Manusia Dan Keindahan
Judul : Sisi Keindahan Pada Diri Manusia



SISI KEINDAHAN PADA DIRI MANUSIA

A.    Pengertian Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman presepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar, atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan  dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Pengalaman “keindahan”  sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketentraman emosional. Karena ini adalah  pengalaman subjektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder  atau keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun tidak semua hasil seni indah), pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibihr, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna, dan sebagainya.
Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris serimg di pergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang di campuradukan saja.

 
Salah satu contoh dari keindahan adalah puisi di bawah ini.
Ø        Puisi Cinta
Di Hatiku
 untaian kata mesra
 dan seribu puisi cinta yang kupunya
 tak mampu menyaingi indah wajahmu
 kau adalah keindahan
 yang menghiasi duniaku
 memandangmu…
 aku berharap waktu berhenti
 menyentuhmu…
 seperti menyentuh sesuatu yang rapuh tapi sangat berharga
 kau adalah jejak
 yang iringi langkahku
 kau adalah detak
 yang iringi jantungku
 kau adalah air mata
 yang iringi tangisku
 kau ada
dihatiku


 Di samping itu  terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a.    Keindahan dalam arti yang luas
Meliputi :
·         Keindahan seni
Pandangan Plato tentang karya seni dipengaruhi oleh pandangannya tentang ide. Sikapnya terhadap karya seni sangat jelas dalam bukunya Politeia (Republik). Plato memandang negatif karya seni. Ia menilai karya seni sebagai mimesis mimesos. Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada. Realita yang ada adalah tiruan (mimesis) dari yang asli. Yang asli itu adalah yang terdapat dalam ide. Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang nyata ini.

·         Keindahan alam
Menurut Pandangan Plato , keindahan yang ada di dalam alam semesta ini hanyalah keindahan semu dan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih rendah.

·         Keindahan moral
Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.

Keindahan moral adalah mimpi dan harapan panjang manusia. Ia, seperti layaknya imajinasi, menjadi panggung tak berbatas, melahirkan kisah-kisah tontonan yang tak pernah mati di bioskop-bioskop. Ia menjadi ruang berhenti sejenak dari dunia nyata, sebuah tarikan napas untuk memacu harapan.

·         Keindahan intelektual

Keindahan intelektual adalah pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.

a.    Keindahan dalam arti estetis murni
Keindahan tersebut menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.


b.    Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan  dari bentuk dan warna.


A.   Nilai Estetik

Nilai estetik dalam bidang filsafat dijelaskan bahwa nilai estetik dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang bersifat abstrak dan berharga (worth) atau kebaikan (goodness). Sehingga dapat juga diartikan bahwa nilai estetika berarti kemampuan suatu benda dalam memuaskan keinginan manusia akan keindahan.

§  Nilai ekstrinsik:
Sifat baik dari suatu benda sebagai suatu alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value) yaitu sebagai alat yang membantu.

§  Nilai Intrinsik:
Sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.

B.    Kontemplasi dan Ekstansi

Kontemplasi adalah kebulatan pikiran dengan tekad penuh yang disertai dengan renungan dari dalam diri seseorang. Di mana hubungannya dalam keindahan adalah keinginan manusia untuk menciptakan suatu keindahan.
Sedangkan ekstansi adalah keinginan atau hasrat manusia yang timbul untuk menikmati keindahan.

      Dalam menikmati keindahan dibutuhkan sifat gabungan antara kontemplasi dan ekstansi agar seseorang dapat menilai sebuah karya seni secara seimbang. Apabila kontemplasi dan ekstansi dihubungkan dengan kreatifitas kaka kontemplasi merupakan faktor pendorong untuk menciptakan keindahan sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk menikmati keindahan.

Derajat kontempalsi dan ekstansi masing-masing manusia berbeda satu dengan yang lain sehingga menimbulkan perbedaan pendapat dalam menilai satu karya seni.

C.    Keserasian

Berasal dari kata "serasi" artinya cocok atau sesuai, memilki faktor perpaduan dan keseimbangan.
Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.

§  Teori Obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.

§  Teori Subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanyalah perasaan dalam diri seseorang yang mengamati benda tersebut.

§  Teori Perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Teori ini berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke-17 masehi selama 22 abad.






D.   Renungan

Renungan merupakan suatu hasil dari pemikiran atau sikap merenung yang merupakan buah pemikiran dalam menciptakan sesuatu. Dalam seni terdapat tiga teori renungan , yaitu: teori pengungkapan, teori metafisik, teori psikologik.

§  Teori Pengungkapan

Dalil dari teori ini adalah "Art is an expression of human feeling". Teori ini berkaitan dengan keadaan seniman ketika sedang menciptakan sebuah karya seni. Ketika seseorang menciptakan sebuah karya seni dibutuhkan banyak nilai-nilai kreatifitas dan inspirasi yang bergabung menjadi satu untuk dipadukan menjadi sebuah karya seni yang memiliki cita rasa estetika yang tinggi.

§  Teori Metafisik

Merupakan salah satu bentuk teori seni yang tertua terhintung sejak jaman Plato di mana menekankannya pada keindahan estetik filsafati. Dengan teori imitasi dari Plato yang terkenal di mana Plato mengungkapkan bahwa realita duniawi merupakan sebuah cerminan dari dunia keilahian.

Artinya karya seni yang diciptakan manusia pada dasarnya merupakan suatu bentuk peniruan manusia terhadap ciptaan Tuhan.

§  Teori Psikologis

Teori metafisis para filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi dari ide tertinggi atau kehendak semesta pada umumnya tidak memuaskan. Sehingga muncullah teori-teori psikoanalisa yang menyatakan bahwa seni merupakan wujud dari penggambaran yang terdapat di dalam alam bawah sadar sang seniman ketika ia menciptakan sebuah karya seni.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar